Kamis, 22 Maret 2012

Menumpuk tapi Tak Membentuk

Coba perhatikan tanggal berapa saya memposting tulisan sebelum ini. Jeda-nya sangat lama dengan tulisan ini. Tidak lain tidak bukan itu dikarenakan MALAS MENULIS!!

Setiap hari saya menge-cek blog ini. Keinginan untuk membuat entri baru (new post) udah ada. Apalagi kalo lagi di WC, terus mendapatkan beberapa inspirasi untuk ditulis atau ketika saya sudah mengalami pengalaman unik yang menghibur. Keinginan untuk menulis itu sangat menggebu-gebu. Tapi kalo udah di depan layar komputer, semua keinginan itu hilang tiba-tiba. Setiap hari rutin kaya gitu.

Semakin hari semakin menumpuk ide-ide itu. Segala memori yang sudah diniatkan untuk ditulis dan dibagi menumpuk. Diantaranya ada yang masih nempel melekat, ada juga yang hilang entah kemana. Kalo memori yang hilang itu sengaja dinget-inget, dicari. Pasti jadinya bikin pusing kepala. Pada intinya mah keinginan ya...

Tapi diantara memori yang melekat itu, ada beberapa halangan yang membuat keinginan itu menurun. Yaitu pertimbangan dari diri sendiri apakah yang saya pikirkan/alami itu harus ditulis? Kadang, pertimbangan itu yang membuat otak ini galau. Saya pernah mendengar perkataan seseorang yang masih saya ingat sampai sekarang "Tidak semua yang kita rasakan/alami harus ditulis/diungkapkan". Ntah itu Quotes yang benar atau menyesatkan. Tapi gara-gara Quotes itu, fenomena yang sering saya alami : Yang seharusnya layak ditulis, malah tidak ditulis. Tapi sebaliknya, yang tidak layak ditulis malah ditulis. Termasuk tulisan ini, masuknya ke yang mana?

Supaya tulisan ini berkolerasi dengan judulnya. Kalimat terakhir akan diisi oleh doa :

Biarkanlah semua yang positif itu menumpuk walaupun tak membentuk, yakinlah suatu saat nanti tumpukkan itu pasti akan berbentuk...