Rabu, 11 September 2013

Dua Puluh Satu yang Bermanfaat

Akhirnya 21 hari sudah dilewati, latihan demi latihan sudah dikerjakan. Berbagai informasi dan tips sudah didapatkan. Tapi itu hanya sebagian kecil yang  saya dapat saat mengikuti tantangan 21 hari Listerine. Flashback dikit, saya sebut saja zaman antah berantah, karena pada waktu itu saya hanya mengenal Listerine di iklan Televisi saja. Saya baru mengenal Listerine itu 2 tahun yang lalu, itupun saya gunakan pada saat bulan puasa, dan itupun juga atas suruhan orang tua saya “Kumur-kumur dulu pake Listerine supaya siang nanti mulut kamu ga bau!”. Jadi anggapan saya tentang Listerine dari dulu sampai bulan puasa kemaren itu adalah : LISTERINE ADALAH OBAT KUMUR UNTUK MENGHILANGKAN BAU MULUT SAJA.

Kalo dipikir-pikir sekarang, dangkal sekali pemikiran saya itu. Untungnya sekarang saya sudah tau, ternyata manfaat Listerine itu tidak hanya menghilangkan bau mulut, tapi menyegarkan mulut, mengurangi pembentukan plak yang otomatis mencegah karang gigi juga. Berkat program ini, pemikiran saya menjadi luas tentang Listerine, terutama manfaatnya. Belum selesai sampai disitu, yang saya sebutkan tadi hanya manfaat langsung yang didapatkan. Manfaat tidak langsungnya yang lebih banyak saya rasakan, manfaat pada kehidupan sehari-hari saya. Jadi sejak mengikuti tantangan 21 hari Listerine, saya melakukan rutinitas yang BERBEDA yaitu mencoba memakai Listerine secara rutin 2 kali dalam sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur, tentunya setelah menyikat gigi. Apa yang paling saya rasakan adalah BEDA ketika saya rutin memakai Listerine dan tidak rutin. Karena dulu sebelum mengetahui tantangan ini, saya tidak rutin berkumur pake Listerine karena dulu saya menganggap cara sehat untuk mulut itu cukup hanya dengan menyikat gigi. 

Saya adalah seorang karyawan swasta yang pekerjaanya berhubungan terus dengan orang lain secara langsung. Sebelum saya berkumur dengan Listerine secara rutin, saya tidak percaya diri dengan mulut dan gigi saya ini. Apalagi di jam-jam 11-12 siang. Efek pasta gigi sudah hilang dari mulut.Mulut mengeluarkan aroma-aroma tidak sedap. Saya lebih banyak menunduk atau menjaga jarak ketika diajak ngobrol oleh atasan ketika jam-jam segitu. Tapi setelah saya meggunakan Listerine secara rutin, performance saya di kantor jauh berubah dari sebelumnya, yang pasti saya lebih percaya diri.

Saya juga memiliki pengalaman unik selama tantangan Listerine, saya iseng-iseng untuk memparodikan gambar-gambar yang muncul di tiap tantangan itu. Saya berusaha memirip-miripkan diri saya semirip mungkin, sehingga orang-orang yang ada di rumah dan di kantor disibukkan untuk membantu saya. Mereka membantu mengatur pakaian, aksesoris, dan gaya saya agar hasilnya mirip dengan yang pada gambar. Dalam tantangan ini, selain saya berusaha menyehatkan mulut, saya juga sambil menyehatkan hati bersama orang-oran terdekat dengan keseruan-keseruan yang kami buat. TERHARU.




 Itulah pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti tantangan 21 hari Listerine. Mengurangi pembentukan plak serta melawan kuman-kuman penyebab bau mulut adalah manfaat langsung yang bisa kita dapatkan. Tapi ada manfaat yang lebih besar daripada itu, menggunakan Listerine secara rutin 2 kali sehari setelah sikat gigi secara tidak langsung membawa diri kita kepada kehidupan yang baik, terutama menyangkut rasa percaya diri kita kepada diri sendiri dan ketika berhadapan dengan orang lain.